Perbedaan Sel Tumbuhan dan Hewan

BIOLOGI SELULER
PERBEDAAN SEL TUMBUHAN DAN HEWAN
SERTA STRUKTUR DAN FUNGSI BAGIAN SEL


BEANTY PATRICIA SITORUS  
105130101111039

PROGRAM KEDOKTERAN HEWAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA  
2011

1.Perbedaan Sel Hewan Dan Tumbuhan

Berbeda dengan sel hewan, sel tumbuhan memiliki beberapa kekhususan yang tidak ditemukan pada sel hewan. jika diperhatikan, beberapa jenis hewan, baik invertebrate maupun vertebrata dapat melakukan pergerakan untuk berpindah-pindah dari tempat satu ke tempat lainnnya. Seekor harimau dengan sangat lentur berlari kencang mengejar mangsanya. Hal tersebut karena struktur satuan penyusun jaringan tubuhnya tidak kaku.

Tumbuhan sama sekali tidak mampu melakukan pergerakan dan bersifat menetap serta kaku. Perbedaan ini jelas menggambarkan bahwa komponen penyusun sel pada tumbuhan berbeda dengan penyusun sel pada hewan, tumbuhan mampu menghasilkan atau menyintesis makanan sendiri, sedangkan hewan sama sekali tidak mampu. Hal ini membuktikan bahwa komponen sel tumbuhan berbeda dengan hewan.

Berikut adalah perbedaan sel hewan dan tumbuhan :

Sel Hewan
1. tidak memiliki dinding sel
2. tidak memiliki plastida
3. memiliki lisosom
4. memiliki sentrosom & sentriol
5. timbunan zat berupa lemak dan glikogen
6. bentuk tidak tetap karena memiliki membran sel yang tidak kaku
7. pada hewan tertentu memiliki vakuola, ukuran kecil, sedikit  
8. mitokondria relatif banyak


Sel Tumbuhan
1. memiliki dinding sel dan membran sel
2. umumnya memiliki plastida
3. tidak memiliki lisosom
4. Sentrosom dan sentriolnya tidak jelas
5. timbunan zat berupa pati
6. bentuk tetap karena mempunyai dinding sel yang terbuat dari selulosa
7. memiliki vakuola ukuran besar, banyak  
8. jumlah mitokondria relatif sedikit karena fungsinya dibantu oleh butir plastida
 
> Struktur & Fungsi Mitokondria

Ukuran mitokondria bervariasi, tetapi rata-rata ukuran diameternya antara 0,2 - 0,7 mikrometer (pm) dan panjangnya antara 1 - 4 mikrometer. Ukuran mitokondria ini hampir sama dengan ukuran bakteri yang menunjukkan salah satu bukti evolusi bahwa mitokondria merupakan bakteri yang bersimbiosis dengan sel eukoriotik. Bentuk mitokondria bervariasi, tergantung dari jenis selnya, misalnya pada sel-sel awal embrio, bentuk mitokondrianya bulat atau oval, sedangkan pada sel-sel lain bentuknya seperti gelendong dan ada juga yang berbentuk pipa. Karena ukurannya yang relatif besat mitokondria dapat terlihat cukup jelas di bawah mikroskop cahaya. Pada umumnya, mitokondria tersebar secara acak di dalam sel dan cenderung berkumpul pada bagian sel yang banyak memerlukan energi, misalnya di sekitar gelendong pembelahan, atau di sekitar memmbran yang melakukan endositosis. Jumlah mitokondria di dalam sel bervariasi tergantung dari jenis sel, spesies organisme, dan keadaan fisiologi sel. Selsel yang metabolismenya aktif banyak mengandung mitokondria dibandingkan sel-sel yang tidak aktif. 

Mitokondria memiliki kelenturan yang tinggi sehingga bentuknya dapat berubah-ubah dari waktu ke waktu. Selain itu, mitokondria mampu bergerak atau berpindah dari satu tempat ke tempat lain dalam sitoplasma.
Bagian-bagian utama mitokondria dibedakan menjadi dua, yaitu bagian selaput atau membran dan bagian matriks. Membran mitokondria ada dua yaitu membran luar dan membran dalam. Antara membran dalam dan membran luar terdapat ruang antarmembran yang berisi berbagai macam enzim. Membran luar mitokondria lebih tipis dari pada membrane dalam yaitu kurang dari 6 nanometer, sedangkan membran dalam berukuran antara 6 - 8 nanometer. Membran dalam mitokondria membentuk juluran-juluran ke arah matrik sehingga memperluas permukaan dalamnva. Iuluran membran ke arah matriks ini dinamakan tristae. Matriks mitokondria merupakan bagian mitokondria yang menyerupai gel. Di dalam matriks mitokondria terdapat ribosom, DNA, RNA dan beberapa protein yang larut dalam air serta filamen, dan granul.

Mitokondria adalah tempat di mana fungsi respirasi pada makhluk hidup berlangsung. Respirasi merupakan proses perombakan atau katabolisme untuk menghasilkan energi atau tenaga bagi berlangsungnya proses hidup. Dengan demikian, mitokondria adalah “pembangkit tenaga” bagi sel. Pada membran dalam (inner membrane) mitokondria terdapat beberapa jenis protein yang terlibat dalam proses pembentukan ATP. Di dalam sel, ATP merupakan molekul berenergi tinggi yang akan digunakan untuk metobolisme sel. Selain berfungsi menghasilkan energi dalam bentuk ATP, mitokondria juga berfungsi sebagai tempat penyimpanan ion kalsium di dalam sel. Ion-ion ini disimpan dalam suatu badan khusus yang dinamakan granul. Mitokondria di dalam sel mampu menggandakan diri, sehingga jumlahnya dapat bertambah sesuai dengan kebutuhan energi sel.

> Struktur dan Fungsi Inti Sel

Inti sel atau nukleus sel adalah organel yang ditemukan pada sel eukariotik. Organel ini mengandung sebagian besar materi genetik sel dengan bentuk molekul DNA linear panjang yang membentuk kromosom bersama dengan beragam jenis protein seperti histon. Gen di dalam kromosom-kromosom inilah yang membentuk genom inti sel.

Fungsi utama nukleus adalah untuk menjaga integritas gen-gen tersebut dan mengontrol aktivitas sel dengan mengelola ekspresi gen. Selain itu, nukleus juga berfungsi untuk mengorganisasikan gen saat terjadi pembelahan sel, memproduksi mRNA untuk mengkodekan protein, sebagai tempat sintesis ribosom, tempat terjadinya replikasi dan transkripsi dari DNA, serta mengatur kapan dan di mana ekspresi gen harus dimulai, dijalankan, dan diakhiri.


> Struktur dan Fungsi Badan Golgi
Badan Golgi (disebut juga aparatus Golgi, kompleks Golgi atau diktiosom) adalah organel yang dikaitkan dengan fungsi ekskresi sel, dan struktur ini dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop cahaya biasa. Organel ini terdapat hampir di semua sel eukariotik dan banyak dijumpai pada organ tubuh yang melaksanakan fungsi ekskresi, misalnya ginjal. Setiap sel hewan memiliki 10 hingga 20 badan Golgi, sedangkan sel tumbuhan memiliki hingga ratusan badan Golgi. Badan Golgi pada tumbuhan biasanya disebut diktiosom.

Badan Golgi ditemukan oleh seorang ahli histologi dan patologi berkebangsaan Italia yang bernama Camillo Golgi.beberapa fungsi badan golgi antara lain :

1. Membentuk kantung (vesikula) untuk sekresi. Terjadi terutama pada sel-sel kelenjar kantung kecil tersebut, berisi enzim dan bahan-bahan lain.
2. Membentuk membran plasma. Kantung atau membran golgi sama seperti membran plasma. Kantung yang dilepaskan dapat menjadi bagian dari membran plasma.
3. Membentuk dinding sel tumbuhan
4. Fungsi lain ialah dapat membentuk akrosom pada spermatozoa yang berisi enzim untuk memecah dinding sel telur dan pembentukan lisosom.
5. Tempat untuk memodifikasi protein
6. Untuk menyortir dan memaket molekul-molekul untuk sekresi sel
7. Untuk membentuk lisosom
 
> Struktur dan Fungsi Lisosom

Lisosom adalah organel sel berupa kantong terikat membran yang berisi enzim hidrolitik yang berguna untuk mengontrol pencernaan intraseluler pada berbagai keadaan. Lisosom ditemukan pada tahun 1950 oleh Christian de Duve dan ditemukan pada semua sel eukariotik. Di dalamnya, organel ini memiliki 40 jenis enzim hidrolitik asam seperti protease, nuklease, glikosidase, lipase, fosfolipase, fosfatase, ataupun sulfatase. Semua enzim tersebut aktif pada pH 5.

Fungsi utama lisosom :

- Endositosis ialah pemasukan makromolekul dari luar sel ke dalam sel melalui mekanisme endositosis, yang kemudian materi-materi ini akan dibawa ke vesikel kecil dan tidak beraturan, yang disebut endosom awal. Beberapa materi tersebut dipilah dan ada yang digunakan kembali (dibuang ke sitoplasma), yang tidak dibawa ke endosom lanjut. Di endosom lanjut, materi tersebut bertemu pertama kali dengan enzim hidrolitik. Di dalam endosom awal, pH sekitar 6. Terjadi penurunan pH (5) pada endosom lanjut sehingga terjadi pematangan dan membentuk lisosom.

- Proses autofagi digunakan untuk pembuangan dan degradasi bagian sel sendiri, seperti organel yang tidak berfungsi lagi. Mula-mula, bagian dari retikulum endoplasma kasar menyelubungi organel dan membentuk autofagosom. Setelah itu, autofagosom berfusi dengan enzim hidrolitik dari trans Golgi dan berkembang menjadi lisosom (atau endosom lanjut). Proses ini berguna pada sel hati, transformasi berudu menjadi katak, dan embrio manusia.

- Fagositosis merupakan proses pemasukan partikel berukuran besar dan mikroorganisme seperti bakteri dan virus ke dalam sel. Pertama, membran akan membungkus partikel atau mikroorganisme dan membentuk fagosom. Kemudian, fagosom akan berfusi dengan enzim hidrolitik dari trans Golgi dan berkembang menjadi lisosom (endosom lanjut).
 
> Struktur dan Fungsi Ribosom

Ribosom merupakan salah satu organel tidak bermembran yang ditemukan pada semua sel, baik sel prokariotik maupun eukariotik. Pada eukariotik , organel ini terdapat pada sitoplasma, menempel pada permukaan luar retikulum endoplasma, didalam metriks mitokondria dan didalam stroma kloroplas.

Ribosom terdiri atas dua sub unit yaitu sub unit besar darn sub unit kecil. Kedua sub unit ini akan berfusi jika proses trnaslasi berlangsung.Sub unit ribosom dinyatakan dengan satuan S (Svedberg) yang merupakan nama penemunya, satuan ini menunjukkan kecepatan pengendapan pada saat sub unit tersebut disentrifugasi, misalnya sub unit kecil dan sub unit
besar ribosom pada eukariotik adalah 40S dan 60s. Komponen penyusun besar ribosom terdiri atas protein ribosom dan ARN ribosom (ARN-r). Protein ribosom disintesis oleh bebas yang terdapat di dalam sitoplasma, sedangkan ARN-r ditranskripsi di dalam anak inti (nukleous).

Organel ini merupakan tempat berlangsungnya penerjemahan (translasi) kodon (kode genetik) yang dibawa ARN-duta (ARN-d). Hasil translasi ini adalah polipeptida. Polipeptida hasil translasi pada RER akan dikirim dan diolah di dalam AG menjadi protein membran, dan enzim lisosom, atau disekresikan ke luar sel melalui vesikel. Sedangkan polipeptida
hasil translasi pada ribosom bebas dikirim ke mitokondria, sebagai enzim peroksisom, atau sebagai protein ribosom.
 
> Retikulum Endoplasma

Retikulum endoplasma adalah organel yang dapat ditemukan di seluruh sel hewan eukariotik.

Retikulum endoplasma memiliki struktur yang menyerupai kantung berlapis-lapis. Kantung ini disebut cisternae. Fungsi retikulum endoplasma bervariasi, tergantung pada jenisnya. Retikulum Endoplasma (RE) merupakan labirin membran yang demikian banyak sehingga retikulum endoplasma melipiti separuh lebih dari total membran dalam sel-sel eukariotik. (kata endoplasmik berarti “di dalam sitoplasma” dan retikulum diturunkan dari bahasa latin yang berarti “jaringan”).

Perbedaan RE halus dan RE kasar :


RE halus

1. pada ser permukaan luar membrannya tidak ditempeli oleh ribosom

2. ser banyak ditemukan pada otot rangka, tubulus ginjal, dan kelenjar endokrin yang mensekresikan hormon steroid

RE kasar 
 
1. Pada RER Permukaan luar membrannya banyak ditempeli oleh ribosom
 
Fungsi RE halus :

- Sintesis hormon steroid pada sel-sel kelenjar endokrin pada gonad dan adrenal.

- Detoksifikasi di dalam hati yang melibatkan beberapa molekul penting di dalam sel hati.

- Melepaskan glukosa dari glukosa-6-fosfat di dalam sel-sel hati.

- Sebagai tempat melekatnya granul-granul yang berisi glikogen pada sel-sel hati.

- Tempat menyimpan ion-ion kalsium di dalam sisterna yang akan dikeluarkan jika ada rangsangan yang menyebabkan pengeluaran ion kalsium, misalnva kontraksi otot

Fungsi RE kasar :

RE Kasar menghasilkan protein :

- protein yang disekresikan keluar sel

- protein integral membrane

- protein-protein khusus di dalam organel

- seperti protein di dalam Golgi

- lisosom

- endosom

- vakuola, serta

- makanan pada sel tumbuhan










  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Mekanisme Aksi Seluler

ENDOKRINOLOGI
MEKANISME AKSI SELULER HORMON RESEPTOR DARI HORMON POLIPEPTIDA DENGAN CONTOH HORMONNYA

BEANTY PATRICIA SITORUS
105130101111039



PROGRAM KEDOKTERAN HEWAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2011


Organisme multiseluler memerlukan mekanisme untuk komunikasi antar sel agar dapat memberi respon dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan eksterna dan interna yang selalu berubah. Sistem Endokrin dan susunan saraf merupakan alat utama dimana tubuh mengkomunikasikan antara berbagai jaringan dan sel. Sistem saraf sering dipandang sebagai pembawa pesan melalui sistem struktural yang tetap. Sistem Endokrin dimana berbagai macam” hormon “disekresikan oleh kelenjar spesifik , diangkut sebagai pesan yang bergerak untuk bereaksi pada sel atau organ targetnya (definisi klasik dari hormon).Kata hormon berasal dari istilah Yunani yang berarti membangkitkan aktifitas.

Hormon merupakan mediator kimia yang mengatur aktivitas sel / organ tertentu. Dahulu sekresi hormonal dikenal dengan cara dimana hormon disintesis dalam suatu jaringan diangkut oleh sistem sirkulasi untuk bekerja pada organ lain disebut sebagai fungsi Endokrin Ini bisa dilihat dari sekresi hormon Insulin oleh pulau β Langerhans Pankreas yang akan dibawa melalui sirkulasi darah ke organ targetnya sel-sel hepar. Sekarang diakui hormon dapat bertindak setempat di sekitar mana mereka dilepaskan tanpa melalui sirkulasi dalam plasma di sebut sebagai fungsi Parakrin, digambarkan oleh kerja Steroid seks dalam ovarium, Angiotensin II dalam ginjal, Insulin pada sel α pulau Langerhans.Hormon juga dapat bekerja pada sel dimana dia disintesa disebut sebagai fungsi Autokrin. Secara khusus kerja autokrin pada sel kanker yang mensintesis berbagai produk onkogen yang bertindak dalam sel yang sama untuk merangsang pembelahan sel dan meningkatkan pertumbuhan kanker secara keseluruhan.

A. RESEPTOR HORMON

Konsentasi hormon dalam cairan ekstrasel sangat rendah berkisar 10-15 –10-9 Sel target harus membedakan antara berbagai hormon dengan konsentrasi yang kecil, juga antar hormon dengan molekul lain.Derjad pembeda dilakukan oleh molekul pengenal yangterikat pada sel target disebut Reseptor .

→Reseptor Hormon: Molekul pengenal spesifik dari sel tempat hormon berikatan sebelum memulai efek biologiknya. Umumnya pengikatan Hormon Reseptor ini bersifat reversibel dan nonkovalen. Reseptor hormon bisa terdapat pada permukaan sel (membran plasma) atau pun intraselluler. Interaksi hormon dengan reseptor permukaan sel akan memberikan sinyal pembentukan senyawa yang disebut sebagai second messenger (hormon sendiri dianggap sebagai first messenger) . Jika hormon sudah berinteraksi dengan reseptor spesifiknya pada sel-sel target, maka peristiwa-peristiwa komunikasi intraseluler dimulai.Hal ini dapat melibatkan reaksi modifikasi seperti fosforilasi dan dapat mempunyai pengaruh pada ekspresi gen dan kadar ion. Peristiwa-peristiwa ini hanya memerlukan dilepaskannya zat-zat pengatur.


B. .Struktur Reseptor Hormon

Setiap reseptor hormon mempunyai sedikitnya dua daerah domain fungsional yaitu :
1. Domain pengenal akan mengikat hormon
2. Regio skunder menghasilkan (tranduksi) signal yang merangkaikan pengaturan beberapa fungsi intrasel .

Reseptor hormon Steroid dan Thyroid membentuk suatu superfamili yang besar dari faktor transkripsi. Disini termasuk juga reseptor untuk vitamin D dan Asam retinoid. Reseptor untuk hormon Glukokortikoid mempunyai beberapa domain fungsional yaitu:

1. Regio pengikat hormon dalam bagian terminal karboksil
2. Regio pengikatan DNA yang berdekatan
3. Sedikitnya dua regio yang mengaktifkan transkripsi gen
4. Sedikitnya dua regio yang bertanggung jawab atas translokasi reseptor dari sitoplasma ke nukleus
5. Regio yang mengikat protein renjatan panas tanpa adanya ligand

Reseptor hormon polipeptida yang mentransduksikan sinyal melalui pengubahan kecepatan produksi cAMP ditandai dengan adanya tujuh buah domain yang merentangkan membran plasma.

C. KLASIFIKASI HORMON

Hormon dapat diklasifikasikan melalui berbagai cara yaitu menurut komposisi kimia, sifat kelarutan, lokasi reseptor dan sifat sinyal yang mengantarai kerja hormon di dalam sel .
• Klasifikasi hormon berdasarkan senyawa kimia pembentuknya :

1.Golongan Steroid→turunan dari kolestrerol
2.Golongan Eikosanoid yaitu dari asam arachidonat
3.Golongan derivat Asam Amino dengan molekul yang kecil
→Thyroid,Katekolamin
4.Golongan Polipeptida/Protein
→Insulin,Glukagon,GH,TSH

• Berdasarkan sifat kelarutan molekul hormon
1. Lipofilik : kelompok hormon yang dapat larut dalam lemak
2. Hidrofilik : kelompok hormon yang dapat larut dalam air

• Berdasarkan lokasi reseptor hormon

1.Hormon yang berikatan dengan hormon dengan reseptor intraseluler
2.Hormon yang berikatan dengan reseptor permukaan sel (plasma membran)

• Berdasarkan sifat sinyal yang mengantarai kerja hormon di dalam sel kelompok . Hormon yang menggunakan kelompok second messenger senyawa cAMP,cGMP,Ca2+, Fosfoinositol, Lintasan Kinase sebagai mediator intraseluler .Hormon merupakan mediator kimia yang mengatur aktivitas sel / organ tertentu. Sekresi hormon dikenal secara Endokrin, Parakrin dan Autokrin. Kelompok hormon mempunyai reseptor intrasell bersifat lipofilik dan dapat berdifusi lewat membran plasma semua sel, tetapi hanya menjumpai reseptor spesifiknya di dalam sel sasaran Dengan memberi pengaruh yang selektif pada transkripsi gen dan produksi masing-masing mRNA ,kelompok hormon ini mempengaruhi pembentukan protein spesifik dan proses metabolik dipengaruhi.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Membran Struktur Dan Fungsi

BIOKIMIA
MEMBRAN STRUKTUR DAN FUNGSI

BEANTY PATRICIA SITORUS
105130101111039

PROGRAM KEDOKTERAN HEWAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2011

Sel merupakan satuan kehidupan dari tubuh manusia. Setiap organ tubuh merupakan agregasi dari banyak sel-sel berbeda yang oleh struktur penyangga antar sel. Seluruh tubuh manusia terdiri atas sekitar 100 milyar sel. Setiap jenis sel beradaptasi untuk membentuk suatu fungsi tertentu.
Membran plasma disusun oleh tiga komponen utama, yaitu lipida, protein dan karbohidrat.
Fosfolipida mempunyai kepala dengan polaritas tinggi dan bagian ekor berupa rantai hidrokarbon. Bagian kepala tersusun oleh tiga gugus yaitu alkohol, fosfat dan gliserol. Sedangkan ekornya tersusun oleh dua rantai asam lemak. Karena gugus kepala mempunyai polaritas tinggi, maka lipida golongan ini disebut lipida polar. Gugus kepala yang dapat bermuatan mempunyai sifat hidrofilik, sedangkan bagian ekor yang nonpolar bersifat hidrofobik. Oleh karena antara kepala dan ekor mempunyai sifat yang berbeda, maka lipida tersebut dikatakan bersifat amfipatik. Dengan adanya sifat nonpolar dan hidrofobik pada bagian ekor, maka tidak memungkinkan bagi molekul yang bersifat polar menembus membran plasma secara difusi. Keterbatasan daya tembus membran sangat sesuai dengan fungsinya sebagai pemisah antara bagian protoplasma dan lingkungannya.
Sebagai komponen struktural utama pada membran plasma, lembar dwilapis lipida mempunyai dua sifat penting, yaitu (1) sebagai akibat adanya kandungan hidrokarbon nonpolar tidak dapat ditembus oleh molekul-molekul yang bermuatan misalnya, asam amino, asam nukleat, protein, molekul gula ataupun ion-ion. Karena sifat tersebut diatas, maka membran plasma memiliki sifat selektif permeabel; (2) sifat fluid atau cair kental memungkinkan gerakan difusi berbagai molekul protein, baik gerakan horisontal maupun vertikal. Hal tersebut penting bagi protein “carrier” khususnya.
 Dalam Gambar 1 terlihat adanya gumpalan protein yang disebut protein membran, yang berupa glycoprotein. Ada dua jenis protein membran yaitu protein integral dan protein periferal. Perbedaan antara kedua protein tersebut adalah bahwa pada protein integral kedua ujungnya menembus kedua sisi lipid bilayer, sedang protein periferal hanya mempel pada salah satu sisi saja dan tidak menembus kedua sisi membran.
Protein periferal atau ekstrinsik, umumnya melekat secara longgar pada membran dan lebih siap untuk berpindah daripada protein integral. Protein periferal kaya asam amino yang sisi rantainya bersifat hidrofil, hal tersebut memungkinkan terjadi saling hubungan dengan air sekitarnya dan dengan permukaan polar dari dwilapis lipida. Protein periferal pada permukaan luar luar membran sel sering mengandung rantai gula atau glikoprotein dan berperan dalam reaksi kekebalan, serta dapat bertindak sebagi reseptor. Protein periferal berdasarkan letaknya terhadap sitosol dibedakan menjadi dua kelompok yaitu yang berada jauh dari sitosol disebut ektoprotein atau ektoperiferal, sedangkan yang berada dekat sitosol disebut endoprotein atau endoperiferal.
Protein integral atau intrinsik membran memiliki daerah hodrofilik dan hidrofobik. Bagian hidrofilik dari protein berhubungan dengan kepala yang bersifat polar dari molekul lipida pada masing-masing permukaan dari lembaran dwimolekul. Bagian protein integral yang menembus permukaan dwilapis lipida juga kaya akan asam amino yang bersifat hidrofil. Asam amino protein yang menyembul keluar dari permukaan luar membran mungkin berikatan dengan rantai gula. Bagian protein yang terbenam didalam bagian yang bersifat hidrofob dari dwilapis lipida kaya dengan asam amino yang sisi rantainya bersifat hidrofobik. Sisi inilah yang diyakini memyebabkan terbentuknya ikatan hidrofobik dengan ekor hidrokarbon dari membran fosfolipida. Hal tersebut menimbulkan pemikiran bahwa di ruang dalam yang bersifat hidrofob pada membran, struktur sekunder protein integarl ialah pilin alfa dan atau lembaran beta.
Membran sel bersifat permeabel terhadap ion dan molekul polar spesifik. Substansi hidrofilik menghindari kontak dengan bilayer lipid dengan lewat melalui protein transpor yang merintangi membran. Sejumlah protein transpor berfungsi karena memiliki saluran hidrofilik yang digunakan oleh molekul tertentu sebagai saluran untuk melewati membran. Protein transpor lain mengikat senyawa yang dibawa dan secara fisik menggerakkannya melintasi membran. Dengan demikian, permeabilitas selektif membran tergantung pada rintangan pembeda pada bilayer lipid maupun protein transpor spesifik yang ada di dalam membran .
Salah satu fungsi dari membran sel adalah sebagai lalu lintas molekul dan ion secara dua arah. Molekul yang dapat melewati membran sel antara lain ialah molekul hidrofobik (CO2, O2), dan molekul polar yang sangat kecil (air, etanol). Sementara itu, molekul lainnya seperti molekul polar dengan ukuran besar (glukosa), ion, dan substansi hidrofilik membutuhkan mekanisme khusus agar dapat masuk ke dalam sel.
Zat yang non-polar dan lipid-larut dapat berdifusi masuk dan keluar membran plasma. Lipid larut berarti dapat larut dalam lemak. Polar zat tidak dapat melewati membran sel karena kepala kutub akan menolak mereka. Dibebankan menolak zat zat lainnya yang dikenakan, jauh seperti dua magnet. Membran sel juga kedap zat yang tidak larut lipid, karena mereka tidak mampu melewati lipid membran.
Banyaknya molekul yang masuk dan keluar membran menyebabkan terciptanya lalu lintas membran. Lalu lintas membran digolongkan menjadi dua cara, yaitu dengan transpor pasif untuk molekul-molekul yang mampu melalui membran tanpa mekanisme khusus dan transpor aktif untuk molekul yang membutuhkan mekanisme khusus.
Transpor pasif merupakan suatu perpindahan molekul menuruni gradien konsentrasinya. Transpor pasif ini bersifat spontan. Difusi, osmosis, dan difusi terfasilitasi merupakan contoh dari transpor pasif. Difusi terjadi akibat gerak termal yang meningkatkan entropi atau ketidakteraturan sehingga menyebabkan campuran yang lebih acak. Difusi akan berlanjut selama respirasi seluler yang mengkonsumsi O2 masuk. Osmosis merupakan difusi pelarut melintasi membran selektif yang arah perpindahannya ditentukan oleh beda konsentrasi zat terlarut total (dari hipotonis ke hipertonis). Difusi terfasilitasi juga masih dianggap ke dalam transpor pasif karena zat terlarut berpindah menurut gradien konsentrasinya. Contoh molekul yang berpindah dengan transpor pasif ialah air dan glukosa. Transpor pasif air dilakukan lipid bilayer dan transpor pasif glukosa terfasilitasi transporter. Ion polar berdifusi dengan bantuan protein transpor.
Transpor aktif merupakan kebalikan dari transpor pasif dan bersifat tidak spontan. Arah perpindahan dari transpor ini melawan gradien konsentrasi. Transpor aktif membutuhkan bantuan dari beberapa protein. Contoh protein yang terlibat dalam transpor aktif ialah channel protein dan carrier protein, serta ionophore. Yang termasuk transpor aktif ialah coupled carriers, ATP driven pumps, dan light driven pumps. Dalam transpor menggunakan coupled carriers dikenal dua istilah, yaitu simporter dan antiporter. Simporter ialah suatu protein yang mentransportasikan kedua substrat searah, sedangkan antiporter mentransfer kedua substrat dengan arah berlawanan. ATP driven pump merupakan suatu siklus transpor Na+/K+ ATPase. Light driven pump umumnya ditemukan pada sel bakteri. Mekanisme ini membutuhkan energi cahaya dan contohnya terjadi pada Bakteriorhodopsin.
Permeabilitas membran merupakan ukuran kecepatan suatu spesi menembus   membran.  Permeabilitas dipengaruhi oleh jumlah pori, ukuran pori, tekanan yang dioperasikan dan ketebalan  membran.  Permeabilitas sering dinyatakan sebagi fluks  (koefisien permeabilitas).

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Maltese


Maltese adalah sejenis anjing kecil dalam kategori anjing mainan. Nama anjing ini yang berarti "dari Malta" dalam bahasa Inggris, biasanya tidak diterjemahkan dalam bahasa Indonesia. Salah satu ciri khas anjing Maltese ialah bahwa bulunya tidak rontok, bulunya lembut seperti sutra. Keturunan Maltese adalah anjing yang namanya sesuai dengan Pulau Adriatic, Mljet (m:ll-yet), Kota Sicilian, Melita dan pulau Mediterania Malta. Maltese adalah salah satu jenis anjing yang paling tua.




http://id.wikipedia.org/wiki/Maltese_(anjing)

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Marcell

Jika Ada Cara Baru Tuk Mengungkap Rasa Rindu 
Aku Ingin Tahu...Aku Ingin Tahu
Jika Ada Cara Yang Belum Di Cipta Untuk Cinta
Aku Ingin Bisa...Aku Ingin Bisa

Saat Semua Kata Kehilangan Makna
Dan Saat Segala Upaya Terasa Hampa
Sekaranglah Itu Beginilah Aku
Berdiam Tanpa Daya Hanya Karena Kehadiranmu
Sementara Jiwaku Ingin Berseru
Setengah Mati Ingin Ku Bilang

Jika Ada Nada Baru Tuk Nyanyikan Lagu Cinta 
Aku Kan Bernyanyi...Aku Kan Bernyanyi
Jika Ada Kata Yang Belum Di Cipta Oleh Pujangga
Aku Kan Bersuara...Aku Kan Bersuara

Saat Semua Resah Meluluh Sayapnya
Saat Yang Kumiliki Hanya Nafas Ini
Sekarang Lah Itu Beginilah Aku
Hanya Detak Jantungku Yang Mampu Jujur Kepadamu
Sementara Lidahku Beku Dan Keluh
Setengah Mati Ingin Menghilang

Ooo...Ooo...

Jika Mampu Ku Bawa Engkau Menembus Ruang Dan Waktu
Ku Ingin Pergi...Percuma Disini
Jika Mampu Ku Menyatu Dalam Darahmu
Agar Engkau Tahu...Agar Engkau Tahu

Saat Semua Kata Kehilangan Makna
Dan Saat Segala Upaya Terasa Hampa
Sekaranglah Itu Beginilah Aku...
Hanya Detak Jantungku Yang Mampu Jujur Kepadamu
Sementara Lidahku Beku Dan Kelu
Setengah Mati Ingin Menghilang

Apa Yang Kurasakan
Apa Yang Kau Dengarkan
Bukan Lagu Cinta
Lebih Dari Semua
Bukan Lagu Cinta
Semua Lagu Cinta

Apa Yang Kurasakan
Apa Yang Kau Dengarkan
Bukan Lagu Cinta
Buka Lagu Cinta

Semua Lagu Cinta

Bukan Lagu Cinta

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS